Pages

Senin, 27 Mei 2013

contoh dongeng " Icul Si Badak Bercula Satu "


Icul adalah seekor anak badak bercula satu yang sok tahu. Tiap hari Icul berkeliling di hutan tempatnya tinggal, bermain tanpa henti hingga ibunya khawatir.   “ Icul, kau harus berhati-hati jika sedang bermain. Perangkap pemburu tersebar di tepian hutan! “, Ibu Icul mengingatkan anaknya. “ Lalu, memangnya kenapa dengan perangkap itu, bu ? “ tanya Icul ingin tahu. “ tentu saja , kau akan terperangkap dan pemburu akan membawamu ketempat yang sangat jauh dan asing!”, jawab Ibu
“ mengapa pemburu ingin menangkap kita, bu ? “ Icul semakin tertarik. “ mereka ingin mengambil cula kebanggaan kita, padahal keluarga badak bercula satu sudah langka dan hampir punah. Tetapi masih saja di buru “, Ibu Icul tampak sedih.
            Icul mengangguk – angguk mendengar kata-kata ibunya. Tetapi dalam hatinya Icul merasa penasaran dengan sosok pemburu dan perangkapnya. Suatu hari, ketika  Icul sedang bermain – main, dia melihat manusia yang sedang memasang jaring dari tali yang teabl dan tampak kuat. Icul begitu inmgin tahu, dia mengawasi semua gerka gerik manusia itu. setelah mereka pergi, Icul perlahan mendekati jaring-jaring itu. Diamatinya, lalu disentuhnya perlahan dengan cula kecilnya. Oh! Jaring yang hebat! Kuat dan seperti terbuat dari besi.
            “ ah, tampaknya benda ini tidak berbahaya! Ibu hanya terlalu khawatir “, bisik Icul. Sifat sok tahunya muncul. Ditelusurinya ujung jari itu. ada delapan ujung yang terikat pada delapan tali yang berakhir diatas pohon. “ Tampaknya asik juga kalu aku bermain lompat-lompat di tengah jaring ini ! “, Icul mulai melangkah kaki ke tengah -  tengah. Tiba – tibaaaaaaaaaaa .  . . .  . .  . .  . .. . . . .  .
            “ Aaaaaaaa . .  .  aaaaaaa! Tolooooooongggg ! Ibuuuuuuuuu Icul berteriak sekuat tenaga. Jaring itu dengan cepat cepat membungkus tubuh Icul, manrinya ke atas dan Icul bergelantungan ketakutan. Para pemburu segera muncul dan menarik tali itu. Icul teringat ibunya dan menyesal telah melanggar nasehat sang ibu.
            “ Ibuuuuuuu ! “  tangis Icul. Terdengar suara gemerisik dari balik semak-semak. Seekor badak raksasa muncul dan tampak marah. Dia mendengus, sambil menghentakkan kakinya. Para pemburu terkejut bukan kepalang.
“ Ibu ! Ibu ! “ , teriak Icul senang. “ Kau diam di situ, nak ! Biar ibu halau semua pemburu ini ! “, ucap Ibu Icul. Para pemburu mundur perlahan, badak bercula satu itu sungguh sangat besar, tiga orang manusia tidak akan sanggup melawannya.
“ haaaaaa ! badak ini besar sekali, pasti beratnya ribuan kilo dan tingginya sekitar tiga meter ! “, ucap seorang pemburu dengan gemetar. “ Lariiiiiiiiiiiiiiiiiii “, balas pemburu yang lain. Tak lama tampak ketiganya tunggang langgang berlari menjauh. Ibu Icul membiarkan mereka pergi, karena baginya yang penting Icul selamat. “ Maafkan aku, Ibu. Aku tidak menjalankan nasihatmu “, Icul berbisik lirih.
Ibu Icul hanya tersenyum lembut, diusapnya kepala badak kecil itu perlahan. Lalu mereka berdua berjalan pulang menuju ke tengah hutan .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar