Icul adalah seekor
anak badak bercula satu yang sok tahu. Tiap hari Icul berkeliling di hutan
tempatnya tinggal, bermain tanpa henti hingga ibunya khawatir. “ Icul, kau harus berhati-hati jika sedang
bermain. Perangkap pemburu tersebar di tepian hutan! “, Ibu Icul mengingatkan
anaknya. “ Lalu, memangnya kenapa dengan perangkap itu, bu ? “ tanya Icul ingin
tahu. “ tentu saja , kau akan terperangkap dan pemburu akan membawamu ketempat
yang sangat jauh dan asing!”, jawab Ibu
“ mengapa pemburu
ingin menangkap kita, bu ? “ Icul semakin tertarik. “ mereka ingin mengambil
cula kebanggaan kita, padahal keluarga badak bercula satu sudah langka dan
hampir punah. Tetapi masih saja di buru “, Ibu Icul tampak sedih.
Icul mengangguk – angguk mendengar
kata-kata ibunya. Tetapi dalam hatinya Icul merasa penasaran dengan sosok
pemburu dan perangkapnya. Suatu hari, ketika
Icul sedang bermain – main, dia melihat manusia yang sedang memasang
jaring dari tali yang teabl dan tampak kuat. Icul begitu inmgin tahu, dia
mengawasi semua gerka gerik manusia itu. setelah mereka pergi, Icul perlahan
mendekati jaring-jaring itu. Diamatinya, lalu disentuhnya perlahan dengan cula
kecilnya. Oh! Jaring yang hebat! Kuat dan seperti terbuat dari besi.
“ ah, tampaknya benda ini tidak
berbahaya! Ibu hanya terlalu khawatir “, bisik Icul. Sifat sok tahunya muncul.
Ditelusurinya ujung jari itu. ada delapan ujung yang terikat pada delapan tali
yang berakhir diatas pohon. “ Tampaknya asik juga kalu aku bermain
lompat-lompat di tengah jaring ini ! “, Icul mulai melangkah kaki ke tengah
- tengah. Tiba – tibaaaaaaaaaaa . . . .
. . . . . .. . . . .
.
“ Aaaaaaaa . . .
aaaaaaa! Tolooooooongggg ! Ibuuuuuuuuu Icul berteriak sekuat tenaga.
Jaring itu dengan cepat cepat membungkus tubuh Icul, manrinya ke atas dan Icul
bergelantungan ketakutan. Para pemburu segera muncul dan menarik tali itu. Icul
teringat ibunya dan menyesal telah melanggar nasehat sang ibu.
“ Ibuuuuuuu ! “ tangis Icul. Terdengar suara gemerisik dari
balik semak-semak. Seekor badak raksasa muncul dan tampak marah. Dia mendengus,
sambil menghentakkan kakinya. Para pemburu terkejut bukan kepalang.
“
Ibu ! Ibu ! “ , teriak Icul senang. “ Kau diam di situ, nak ! Biar ibu halau
semua pemburu ini ! “, ucap Ibu Icul. Para pemburu mundur perlahan, badak
bercula satu itu sungguh sangat besar, tiga orang manusia tidak akan sanggup
melawannya.
“
haaaaaa ! badak ini besar sekali, pasti beratnya ribuan kilo dan tingginya
sekitar tiga meter ! “, ucap seorang pemburu dengan gemetar. “
Lariiiiiiiiiiiiiiiiiii “, balas pemburu yang lain. Tak lama tampak ketiganya
tunggang langgang berlari menjauh. Ibu Icul membiarkan mereka pergi, karena
baginya yang penting Icul selamat. “ Maafkan aku, Ibu. Aku tidak menjalankan
nasihatmu “, Icul berbisik lirih.
Ibu
Icul hanya tersenyum lembut, diusapnya kepala badak kecil itu perlahan. Lalu
mereka berdua berjalan pulang menuju ke tengah hutan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar