Kelas : VI
Semester : I
Mata Pelajaran : IPS
Standar Kompetensi :
1. Memahami
perkembangan wilayah Indonesia kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara
di Asia Tenggara serta benua-benua
Kompetensi Dasar :
1.2 Membandingkan
kenampakan dan keadaan sosial negara-negara tetangga
TUGAS EVALUASI
PEMBELAJARAN II
Berdasarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang saya pilih, saya akan menggabungkan alat evaluasi
yaitu : penilaian portofolio, oral test (test lisan), dan written tes (tes
tertulis) untuk mengevaluasi hasil pembelajaran.
Jenis alat evaluasi
yang saya pilih
Jenis alat evaluasi yang saya gunakan
untuk menyampaikan standar kompetensi dan kompetensi dasar saya menggunakan 3
jenis alat evaluasi yang pertama saya akan memilih jenis penilaian portofolio. Pada
dasarnya Portofolio
merupakan sebuah kumpulan terencana dari hasil karya murid yang akan mampu
berkisah tentang usaha, kemajuan, atau prestasi murid dalam suatu bidang
pelajaran atau prestasi tertentu. (Chatterji,2003).
Jenis
portofolio yang saya pilih yaitu jenis kinerja (Taylor, 2003, dalam Layton dan
Lock, 2008) dengan tujuan portofolio ini hanya mengumpulkan hasil-hasil karya,
terutama hasil pekerjaan yang memuaskan sehingga bisa dipakai sebagai dasar
untuk melakukan penilaian hasil belajar
secara formal. Penilaian ini merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam satu periode
tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya siswa dari proses pembelajaran
yang dianggap terbaik oleh siswa. Penilaian portofolio pada dasarnya menilai
karya-karya siswa secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran.
Akhir suatu priode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan
siswa. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan siswa sendiri
dapat menilai perkembangan kemampuan siswa dan terus melakukan perbaikan.
Sesuai
dengan materi standar kompetensi yang saya pilih dalam portofolio ini anak akan
menyimpan hasil pekerjaan yang menurut mereka baik tentang pemahaman kenampakan
alam yang ada di Indonesia, keadaan sosial di Indonesia dan kawasan Asia
Tenggara, serta kondisi-kondisi fisik atau kenampakan alam yang ada di
Indonesia dan kawasan Asia Tenggara. Dalam portofolio juga akan memuat
bukti-bukti berupa gambar-gambar peta yang telah dibuat oleh siswa dan makalah
atau kliping yang berisi kenampakan alam secara lengkap di Indonesia serta
kawasan Asia Tenggara.
Sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang saya pilih jenis penilaian protofolio ini mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya para siswa akan lebih mudah untuk
menghafalkan peta negara-negara di Kawasan Asia Tenggara karena mereka yang
membuat sendiri peta tersebut sesuai dengan buku panduan dari guru dan dengan
majalah atau kliping yang mereka buat akan membantu mereka untuk lebih
mengetahui keistimewaan dan apa saja yang terdapat di Indonesia serta kawasan
Asia Tenggara, dan juga mereka akan mendapat informasi yang lebih banyak lagi
dari kliping atau majalah terebut. Tetapi penilaian portofolio ini juga
mempunyai kelemahan diantaranya dalam membuat tugas akan membutuhkan waktu yang
lama (contohnya : dalam membuat peta akan membutuhkan waktu yang sangat untuk
menggambarnya dan dalam membuat kliping atau majalah membutuhkan waktu yang
lama untuk mencari informasi dan menempelnya), bisa terjadi guru hanya menilai
hasil akhir dari karya tersebut tanpa melihat prosesnya karena tugas ini
bersifat takehome.
Yang
akan saya lakukan dengan kelemahan penilaian portofolio adalah saya akan
memberi batasan waktu untuk mengerjakan kepada siswa agar tugas tersebut dapat
selesai tepat waktu dan tidak membebani siswa, saya juga akan memberikan tugas
portofolio tetapi tugas tersebut dikerjakan di sekolah sehingga sebagai guru
kita megetahui proses siswa mengerjakan tugas tersebut sehingga kita dapat
menilai dari proses tersebut tidak hanya menilai hasil akhirnya.
Alasan
saya memilih jenis alat evaluasi tersebut karena pada waktu saya masih SD jenis
alat evaluasi ini digunakan oleh guru saya, dan hasilnya sangat bermanfaat.
Portofolio ini membangun daya kreatif siswa dan antara siswa dengan guru akan
mendapatkan feedback dari hasil portofolio tersebut. Jumlah siswa pada waktu
saya SD berjumlah 25 siswa, dan yang selalu tepat waktu dalam mengerjakan tugas
adalah siswa perempuan.
Jenis
alat evaluasi yang juga saya pilih yaitu jenis Oral Test (tes lisan). Pada
dasarnya Oral Test (tes lisan) adalah suatu
bentuk tes yang menuntut respons dari anak dalam bentuk bahasa lisan (Arifin,
Z. : 1988). Dalam bentuk tes ini, anak akan menyampaikan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Karakteristik
dari alat evaluasi ini adalah dalam pengujiannya tes dilakukan secara lisan
dengan guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa, selanjutnya siswa
menjawab dengan kata-katanya sendiri sesuai dengan pertanyaan atau perintah
yang diberikan.
Sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang saya pilih dalam penilaian ini anak akan diberi soal yang
sudah dibuat oleh guru dan menjawabnya secara lisan, ini dilakukan seperti
tanya jawab. Materi soal yang diberikan oleh guru berupa materi tentang nama
ibu kota dan negara-negara yang ada di Indonesia atau kawasan Asia Tenggara.
Penilaian ini juga bisa dilakukan untuk mengajukan materi peta buat kawasan
Asia Tenggara, guru akan memberi pertanyaan seputar peta buta tersebut dan
setiap siswa harus menjawabnya, guru bisa melakukan tes oral ini pada saat jam
akhir pelajaran sebelum pulang sekolah (misalnya 20 menit sebelum pulang
sekolah).
Sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang saya pilih penilaian jenis oral tes ini mempunyai
kelebihan dan kelemahan. Kelebihan menggunakan jenis penilaian oral test
diantaranya: guru dapat mengetahui secara langsung kemampuan siswa (bisa
dilihat dari ketepatan siswa menjawab), guru tidak perlu membuat soal yang
terurai karena soal yang diberikan hanya butuh jawaban singkat dan tepat
(contohnya : ibukota negara Indonesia dan siswa hanya perlu menjawab DKI
Jakarta ). Kelemahan jika menggunakan oral test ini adalah jika tes ini
dilakukan di suatu ruangan yang hanya terdapat satu murid dan satu guru bisa
terjadi penilaian yang bersifat subyektif yaitu guru akan menilai muridnya
dengan sempurna karena guru tersebut sudah kenal dekat dengan murid tersebut,
dan membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan tanya jawab apalagi jika jumlah siswanya banyak.
Yang akan saya lakukan dengan kelemahan
penilaian oral test adalah saya akan menilai siswa secara objektive karena saya
akan melakukan oral tes tersebut tidak dalam ruangan khusus, melainkan dalam
ruangan kelas yang terdapat banyak siswa. Saya akan menambah jam tanya jawab
yaitu ketika sebelum masuk ke dalam kelas , jadi sebelum masuk kedalam kelas
saya akan memberi pertanyaan seputar materi (materi berupa peta buta dan
nama-nama negara serta ibukota) kepada siswa sehingga jam untuk oral test bisa
lebih maksimal lagi keran dilakukan dua kali yaitu sebelum masuk kelas dan sebelum
pulang sekolah cara ini membantu mempersingkat waktu tanya jawab dengan jumlah
murid yang banyak.
Alasan saya memilih oral test adalah
ketika saya melakukan observasi untuk mengerjakan tugas dari salah satu dosen, saya
melihat ada seorang guru yang menerapkan
teknik ini, lalu saya bertanya tentang teknik ini kepada guru tersebut dan saya
diberitahu hasil nilai dari siswa-siswanya tersebut. Di kelas guru tersebut
terdapat 32 siswa yang dalam kurung waktu kurang dari 20 menit tes tersebut sudah selesai dilakukan
sebelum masuk kedalam kelas. Dari pengamatan saya oral test ini juga
meningkatkan belajar siswa untuk menghafal materi tersebut , sehingga siswa
akan mendapat nilai yang memuaskan.
Jenis alat tes yang
saya pilih lagi yaitu jenis written test atau tes tertulis. Tes adalah suatu alat atau prosedur
yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau
keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh
dikatakan cepat dan tepat (Indrakusuma, 1993:21). Tes ini pada umumnya
dilakukan oleh murid dengan mengerjakan soal secara tertulis dalam format
paper, pensil, manual atau komputer. Penilaian ini bersifat tertulis yang
mengandalkan kemampuan verbal atau bahasa khususnya membaca dan menulis.
Sesuai
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang saya pilih, dalam tes
tertulis ini saya akan menggunakan tes tertulis yang berbentuk tes subyektif
dengan jenis tes uraian (essay) dan short answer. Dalam tes uraian ini anak
akan memberikan jawaban-jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan seputar perkembangan
wilayah Indonesia kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara di Asia
Tenggara serta benua-benua dan menyebutkan anam-nama negara serta ibukotanya
baik di Indonesia maupun kawasan Asia Tenggara. Untuk short answer aanak akan
menjawab soal yang berhubungan dengan peta buta suatu wilayah atau negara yang
ada di Indonesia atau kawasan Asia Tenggara.
Written test ini jika dikaitkan dengan
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah saya pilih mempunyai kelebihan
dan kelemahan. Kelebihan menggunkan tes jenis ini adalah guru bisa mengukur
tingkat kemampuan siswa atau tingkat pemahaman siswa tentang materi yang sudah
diberikan dan dalam menjawab soal uraian tersebut siswa didorong untuk bisa
mengeluarkan pendapatnya(ini digunakan untuk jenis tes essay) sedangkan untuk
jenis short answer guru akan dimudahkan dalam pembuatan soal karena soal-soal
yang disajikan hanya berupa peta buta dan nama negara beserta ibukotanya.
Kelemahan menggunakan alat test essay ini adalah diperlukan waktu yang lama
untuk mengerjakannya, guru mengalami kesulitan dalam mengoreksi karena jawaban
ini sesuai dengan pemahaman siswa dan bisa terjadi penilaian yang bersifat subyektif. Untuk short answer kelemahan yang
bisa terjadi adalah soal-soal yang
diberikan hanya terpacu pada penghafalan peta buta dan nama-nama negara serta
ibukotanya saja.
Yang akan saya lakukan dengan kelemahan
pada tes essay yaitu saya akan menilai setiap siswa secara objektive, saya akan
memberikan soal sesuai dengan waktu yang
diberikan untuk mengerjakan soal, jadi siswa dapat mengukur berapa menit
waktu yang dibutuhkan untuk menjawab
soal tersebut, dan soal yang saya buat akan menggunakan bahasa yang sederhana
sehingga mudah dipahamin siswa dan dalam sistem penilaian saya akan mengambil
kebijakan untuk jawaban soal benar saya beri skor 5 untuk jawaban yang hampir
benar saya beri skor 3 dan yang salah saya beri 1 sebagai upah menulis. Dalam
short answer saya membuat soal yang
tidak hanya terpacu pada peta saja tapi bisa saya tambahkan dengan
menjabarkannya (misalnya ciri khas dari negara tersebut apa atau siapa
nama presiden dari negara yang
tersebut).
Alasan saya memilih jenis written test
adalah test ini bisa mengukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa selama materi
diberikan secara tepat.
Sumber :
·
Supratiknya,
A.2012. Penilaian Hasil Belajardengan Teknik
Nontes.Yogyakarta: UniversitasSanata Dharma.
Jual Arduino
BalasHapus