Pages

Senin, 27 Mei 2013

Soal Bentuk Benar – Salah (True – False, or Yes – No) Evaluasi Pembelajaran


Bentuk tes benar – salah adalah pernyataan yang mengandung dua kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah.
Fungsi bentuk soal benar – salah :
·      Untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membedakan antara fakta dan pendapat.
·      Untuk mengukur kemampuan tentang sebab – akibat.
·      Mengidentifikasi informasi berdasarkan hubungan yang sederhana.
Tes untuk bentuk benar salah ini terdiri dari 2 macam, yaitu:
a.    Tes benar salah dengan pembetulan
Peserta tes diminta untuk membetulkan atas pernyataan yang salah tersebut.
b.    Tes benar salah tanpa pembetulan
Peserta tes tidak hanya diminta untuk memilih jawaban B (jika pernyataan dianggap benar) dan S (jika pernyataan dianggap salah).
Sudjana (2006), memberikan beberapa kaidah sebagai petunjuk dalam pembuatan soal bentuk benar – salah :
a.       Hindari pernyataan yang mengandung kata “kadang – kadang”, “selalu”, “umumnya”, “sering kali”, “tidak ada”, “tidak pernah”, dan sejenisnya (karena dapat memberi petunjuk tentang jawaban yang dikehendaki ).
b.      Hindari pengambilan kalimat langsung dari buku pelajaran.
c.       Hindari pernyataan yang merupakan pendapat yang masih diragukan kebenarannya.
d.      Berikanlah petunjuk cara mengerjakan dengan jelas.
e.       Usahakan kalimat yang digunakan untuk setiap soal sederhana dan tidak terlalu panjang.

Keunggulan:
·         Mudah disusun dan dilaksanakan.
·         Mencakup materi yang luas.
·         Dapat dinilai dengan cepat dan obyektif.
·         Mudah dikonstruksi.
·         Alat yang baik untuk mengukur fakta dan hasil belajar langsung terutama yang berkenaan dengan ingatan.
Kelemahan:
·         Bentuk soalnya memiliki makna ganda.
·         Memiliki derajat validitas dan reabilitas yang rendah.
·         Mendorong peserta tes untuk menebak jawaban.
·         Terlalu menekankan kepada ingatan.

Beberapa model soal benar – salah, menurut Bott (1995):
a.       Model – 1
Tes benar – salah menggunakan jawaban tanda tambah (+) apabila jawaban dianggap benar dan tanda nol (0) apabila jawaban dianggap salah.

b.      Model – 2
Tes benar – salah dengan melingkari jawaban B atau S.



Daftar Pustaka
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rasyid, Harun dan Mansyur. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV. Wacana Prima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar