Pages

Senin, 27 Mei 2013

memilih jenis alat penilaian ( tugas evaluasi pembelajaran )




Kelas                           : VI
Semester                     : I
Mata Pelajaran          : IPS
Standar Kompetensi :
1.      Memahami perkembangan wilayah Indonesia kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara di Asia Tenggara serta benua-benua
Kompetensi Dasar     :
1.2  Membandingkan kenampakan dan keadaan sosial negara-negara tetangga
TUGAS EVALUASI PEMBELAJARAN II
Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang saya pilih, saya akan menggabungkan alat evaluasi yaitu : penilaian portofolio, oral test (test lisan), dan written tes (tes tertulis) untuk mengevaluasi hasil pembelajaran.
Jenis alat evaluasi yang saya pilih
Jenis alat evaluasi yang saya gunakan untuk menyampaikan standar kompetensi dan kompetensi dasar saya menggunakan 3 jenis alat evaluasi yang pertama saya akan memilih jenis penilaian portofolio. Pada dasarnya Portofolio merupakan sebuah kumpulan terencana dari hasil karya murid yang akan mampu berkisah tentang usaha, kemajuan, atau prestasi murid dalam suatu bidang pelajaran atau prestasi tertentu. (Chatterji,2003).
Jenis portofolio yang saya pilih yaitu jenis kinerja (Taylor, 2003, dalam Layton dan Lock, 2008) dengan tujuan portofolio ini hanya mengumpulkan hasil-hasil karya, terutama hasil pekerjaan yang memuaskan sehingga bisa dipakai sebagai dasar untuk melakukan  penilaian hasil belajar secara formal. Penilaian ini merupakan penilaian  berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya siswa dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh siswa. Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu priode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan siswa. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan siswa sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan siswa dan terus melakukan perbaikan.
Sesuai dengan materi standar kompetensi yang saya pilih dalam portofolio ini anak akan menyimpan hasil pekerjaan yang menurut mereka baik tentang pemahaman kenampakan alam yang ada di Indonesia, keadaan sosial di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara, serta kondisi-kondisi fisik atau kenampakan alam yang ada di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara. Dalam portofolio juga akan memuat bukti-bukti berupa gambar-gambar peta yang telah dibuat oleh siswa dan makalah atau kliping yang berisi kenampakan alam secara lengkap di Indonesia serta kawasan Asia Tenggara.
 Sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang saya pilih jenis penilaian protofolio ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya para siswa akan lebih mudah untuk menghafalkan peta negara-negara di Kawasan Asia Tenggara karena mereka yang membuat sendiri peta tersebut sesuai dengan buku panduan dari guru dan dengan majalah atau kliping yang mereka buat akan membantu mereka untuk lebih mengetahui keistimewaan dan apa saja yang terdapat di Indonesia serta kawasan Asia Tenggara, dan juga mereka akan mendapat informasi yang lebih banyak lagi dari kliping atau majalah terebut. Tetapi penilaian portofolio ini juga mempunyai kelemahan diantaranya dalam membuat tugas akan membutuhkan waktu yang lama (contohnya : dalam membuat peta akan membutuhkan waktu yang sangat untuk menggambarnya dan dalam membuat kliping atau majalah membutuhkan waktu yang lama untuk mencari informasi dan menempelnya), bisa terjadi guru hanya menilai hasil akhir dari karya tersebut tanpa melihat prosesnya karena tugas ini bersifat takehome.
Yang akan saya lakukan dengan kelemahan penilaian portofolio adalah saya akan memberi batasan waktu untuk mengerjakan kepada siswa agar tugas tersebut dapat selesai tepat waktu dan tidak membebani siswa, saya juga akan memberikan tugas portofolio tetapi tugas tersebut dikerjakan di sekolah sehingga sebagai guru kita megetahui proses siswa mengerjakan tugas tersebut sehingga kita dapat menilai dari proses tersebut tidak hanya menilai hasil akhirnya.
Alasan saya memilih jenis alat evaluasi tersebut karena pada waktu saya masih SD jenis alat evaluasi ini digunakan oleh guru saya, dan hasilnya sangat bermanfaat. Portofolio ini membangun daya kreatif siswa dan antara siswa dengan guru akan mendapatkan feedback dari hasil portofolio tersebut. Jumlah siswa pada waktu saya SD berjumlah 25 siswa, dan yang selalu tepat waktu dalam mengerjakan tugas adalah siswa perempuan.

Jenis alat evaluasi yang juga saya pilih yaitu jenis Oral Test (tes lisan). Pada dasarnya Oral Test (tes lisan) adalah suatu bentuk tes yang menuntut respons dari anak dalam bentuk bahasa lisan (Arifin, Z. : 1988). Dalam bentuk tes ini, anak akan menyampaikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Karakteristik dari alat evaluasi ini adalah dalam pengujiannya tes dilakukan secara lisan dengan guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa, selanjutnya siswa menjawab dengan kata-katanya sendiri sesuai dengan pertanyaan atau perintah yang diberikan.
Sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang saya pilih dalam penilaian ini anak akan diberi soal yang sudah dibuat oleh guru dan menjawabnya secara lisan, ini dilakukan seperti tanya jawab. Materi soal yang diberikan oleh guru berupa materi tentang nama ibu kota dan negara-negara yang ada di Indonesia atau kawasan Asia Tenggara. Penilaian ini juga bisa dilakukan untuk mengajukan materi peta buat kawasan Asia Tenggara, guru akan memberi pertanyaan seputar peta buta tersebut dan setiap siswa harus menjawabnya, guru bisa melakukan tes oral ini pada saat jam akhir pelajaran sebelum pulang sekolah (misalnya 20 menit sebelum pulang sekolah).
Sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang saya pilih penilaian jenis oral tes ini mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan menggunakan jenis penilaian oral test diantaranya: guru dapat mengetahui secara langsung kemampuan siswa (bisa dilihat dari ketepatan siswa menjawab), guru tidak perlu membuat soal yang terurai karena soal yang diberikan hanya butuh jawaban singkat dan tepat (contohnya : ibukota negara Indonesia dan siswa hanya perlu menjawab DKI Jakarta ). Kelemahan jika menggunakan oral test ini adalah jika tes ini dilakukan di suatu ruangan yang hanya terdapat satu murid dan satu guru bisa terjadi penilaian yang bersifat subyektif yaitu guru akan menilai muridnya dengan sempurna karena guru tersebut sudah kenal dekat dengan murid tersebut, dan membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan tanya jawab apalagi  jika jumlah siswanya banyak.
Yang akan saya lakukan dengan kelemahan penilaian oral test adalah saya akan menilai siswa secara objektive karena saya akan melakukan oral tes tersebut tidak dalam ruangan khusus, melainkan dalam ruangan kelas yang terdapat banyak siswa. Saya akan menambah jam tanya jawab yaitu ketika sebelum masuk ke dalam kelas , jadi sebelum masuk kedalam kelas saya akan memberi pertanyaan seputar materi (materi berupa peta buta dan nama-nama negara serta ibukota) kepada siswa sehingga jam untuk oral test bisa lebih maksimal lagi keran dilakukan dua kali yaitu sebelum masuk kelas dan sebelum pulang sekolah cara ini membantu mempersingkat waktu tanya jawab dengan jumlah murid yang banyak.
Alasan saya memilih oral test adalah ketika saya melakukan observasi untuk mengerjakan tugas dari salah satu dosen, saya melihat ada  seorang guru yang menerapkan teknik ini, lalu saya bertanya tentang teknik ini kepada guru tersebut dan saya diberitahu hasil nilai dari siswa-siswanya tersebut. Di kelas guru tersebut terdapat 32 siswa yang dalam kurung waktu kurang dari 20  menit tes tersebut sudah selesai dilakukan sebelum masuk kedalam kelas. Dari pengamatan saya oral test ini juga meningkatkan belajar siswa untuk menghafal materi tersebut , sehingga siswa akan mendapat nilai yang memuaskan. 

Jenis alat tes yang saya pilih lagi yaitu jenis written test atau tes tertulis. Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan cepat dan tepat (Indrakusuma, 1993:21). Tes ini pada umumnya dilakukan oleh murid dengan mengerjakan soal secara tertulis dalam format paper, pensil, manual atau komputer. Penilaian ini bersifat tertulis yang mengandalkan kemampuan verbal atau bahasa khususnya membaca dan menulis.
Sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang saya pilih, dalam tes tertulis ini saya akan menggunakan tes tertulis yang berbentuk tes subyektif dengan jenis tes uraian (essay) dan short answer. Dalam tes uraian ini anak akan memberikan jawaban-jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan seputar perkembangan wilayah Indonesia kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara di Asia Tenggara serta benua-benua dan menyebutkan anam-nama negara serta ibukotanya baik di Indonesia maupun kawasan Asia Tenggara. Untuk short answer aanak akan menjawab soal yang berhubungan dengan peta buta suatu wilayah atau negara yang ada di Indonesia atau kawasan Asia Tenggara.
Written test ini jika dikaitkan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah saya pilih mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan menggunkan tes jenis ini adalah guru bisa mengukur tingkat kemampuan siswa atau tingkat pemahaman siswa tentang materi yang sudah diberikan dan dalam menjawab soal uraian tersebut siswa didorong untuk bisa mengeluarkan pendapatnya(ini digunakan untuk jenis tes essay) sedangkan untuk jenis short answer guru akan dimudahkan dalam pembuatan soal karena soal-soal yang disajikan hanya berupa peta buta dan nama negara beserta ibukotanya. Kelemahan menggunakan alat test essay ini adalah diperlukan waktu yang lama untuk mengerjakannya, guru mengalami kesulitan dalam mengoreksi karena jawaban ini sesuai dengan pemahaman siswa dan bisa terjadi penilaian yang bersifat  subyektif. Untuk short answer kelemahan yang bisa  terjadi adalah soal-soal yang diberikan hanya terpacu pada penghafalan peta buta dan nama-nama negara serta ibukotanya saja.
Yang akan saya lakukan dengan kelemahan pada tes essay yaitu saya akan menilai setiap siswa secara objektive, saya akan memberikan soal sesuai dengan waktu  yang diberikan untuk mengerjakan soal, jadi siswa dapat mengukur berapa menit waktu  yang dibutuhkan untuk menjawab soal tersebut, dan soal yang saya buat akan menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahamin siswa dan dalam sistem penilaian saya akan mengambil kebijakan untuk jawaban soal benar saya beri skor 5 untuk jawaban yang hampir benar saya beri skor 3 dan yang salah saya beri 1 sebagai upah menulis. Dalam short answer  saya membuat soal yang tidak hanya terpacu pada peta saja tapi bisa saya tambahkan dengan menjabarkannya (misalnya ciri khas dari negara tersebut apa atau siapa nama  presiden dari negara yang tersebut).
Alasan saya memilih jenis written test adalah test ini bisa mengukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa selama materi diberikan secara tepat.

Sumber :
·         Supratiknya, A.2012. Penilaian Hasil Belajardengan Teknik Nontes.Yogyakarta: UniversitasSanata Dharma.



1 komentar: